Komponen Pendingin AC Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan ini sangat beragam, tiap jenisnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Komponen Pendingin AC Refrigerant yang umum saat ini menggunakan jenis R32, R134a, R407 dan R410a. Refrigerant menggunakan bahan pendingin atau fluida untuk menyerap panas melalui perubahan fase dari cair ke gas atau kita biasa menyebutnya dengan evaporasi dan membuang panas melalui perubahan fase dari gas ke cair atau yang disebut kondensasi. Berdasarkan proses tersebut maka refrigerant kita dapat mengatakan sebagai pemindah panas dalam sistem pendingin.
Sekitar tahun 1990-an, ada pernyataan bahwa menggunkan refrigerant yang kebanyakan dalam air conditioner (AC) ternyata dapat merusak lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan atmosfir bumi yang menyaring sinar Ultra Violet dari matahari. Jika lapisan ini menipis, maka bumi akan terpapar sinar matahari yang memaikan.
Refrigerant CFC (Chlorofluorocarbon) mulai dilarang digunakan. Dalam mesin pendingin seperti AC dan kulkas umum menggunakan refrigerant R22. Refrigerant HCFC (hydrochlorofluocarbon) ini menggantikan refrigerant CFC. Tetapi refrigerant ini masih berbahaya bagi lingkungan karena mengandung klorin. Pada 2015, pemerintah Indonesia melakukan HPMP (HCFC Phase – out Management Plan), dengan melarang jenis refrigerant 22 untuk digunakan dalam industri dan melarang impor produk yang menggunakan pendingin tipe ini.
Apa Itu Freon beserta Perbedaannya dengan Komponen Pendingin AC Refrigerant
Freon adalah salah satu produk dari Chemours. Chemours sendiri adalah perusahaan spin off dari perusahaan kimia DuPont untuk memproduksi Teflon, Titanium dioxide, Viton, Opteon, dan Freon.
Sebenarnya ini salah kaprah, karena kata ‘freon’ kita menyebut untuk semua mesin AC yang menggunakan refrigerant. Sama seperti kita menyebut ‘aqua’ sebagai eponym dari semua air minum dalam kemasan, apapun merknya. Kita juga menyebut ‘ayam goreng kentucky’ untuk semua jenis ayam goreng tepung yang crispy.
Jenis Komponen Pendingin AC
Calm (2002) membagi perkembangan refrigeran dalam 3 periode: Periode pertama, 1830-an hingga 1930-an, dengan kriteria refrigeran “apa pun yang bekerja di dalam mesin refrigerasi”. Pada periode ini menggunakan refrigerant jenis ether, CO2, NH3, SO2, hidrokarbon, H2O, CCl4, CHCs. Periode ke-dua, 1930-an hingga 1990-an menggunakan kriteria refrigeran: aman dan tahan lama (durable).
Refrigeran pada periode ini adalah CFCs (Chloro Fluoro Carbons), HCFCs (Hydro Chloro Fluoro Carbons), HFCs (Hydro Fluoro Carbons), NH3, H2O. Periode ke-tiga, setelah 1990-an, dengan kriteria refrigeran “ramah lingkungan”. Refrigeran pada periode ini adalah HCFCs, NH3, HFCs, H2O, CO2.
Selain R22 (menghapus secara bertahap), ada beberapa jenis refrigerant yang menggunakan non R22 yaitu refrigeran R410A dan R32.
Mari kita membandingkan ketiga refrigeran ini: R22, R410A dan R32.
ODP : Ozone Depletion Potential – Angka tingkat potensi perusakan ozon.
GWP : Global Warming Potential – Angka tingkat potensi pemanasan global.
Cooling Index : Angka tingkat pendinginan.
Flammability : Tingkat kemudahan bahan untuk terbakar.
Untuk informasi seputar Sistem Air Conditioner (AC) Pendingin Ruangan di Rumah ataupun di Kantor anda, silahkan hubungi Kami Service AC Solo Dlidir :
Admin CC Mas Teguh 0821 3369 2587
Layanan 24 Jam Sistem Air Conditioner (AC) Solo Raya
Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa refrigeran R32 memiliki angka ODP 0, GWP 675, Cooling Index 160 dan tingkat flammability rendah, yang artinya:
R32 cukup ramah lingkungan jika kita membandingkan dengan kedua refrigerant lainnya, R22 dan R410A.
Refrigerant-32 memiliki index pendinginan yang cukup tinggi.
Refrigerant-32 lebih mudah terbakar, tetapi menurut para ahli, masih di dalam batas toleransi aman untuk digunakan.
Berarti jelas bahwa dalam AC kita yang cukup aman adalah menggunakan refrigeran R32 .
Sifat Pendingin Refrigerant
Dalam pemilihan refrigeran, sifat refrigeran yang penting antara lain sifat termodinamika, kimia, dan fisik. Sifat termodinamika yang penting antara lain titik didih, tekanan penguapan dan pengembunan, tekanan dan suhu kritis, titik beku, volume uap, COP, tenaga per ton refrigerasi. Sifat kimia berhubungan dengan reaksi refrigeran terhadap keadaan sekitar, antara lain tidak mudah terbakar, tidak beracun, tidak bereaksi dengan air, minyak dan bahan konstruksi. Sedangkan sifat fisik refrigeran berhubungan dengan bahan itu sendiri,antara lain konduktivitas dan kekentalan.
Karakteristik Pendingin Refrigerant
-
- Tekanan penguapan harus cukup tinggi
Sebaiknya refrigeran memiliki suhu pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga kita dapat menghindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi - Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi, apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga dapat menghindarkan penurunan prestasi kondensor, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
- Kalor laten penguapan harus tinggi, refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil
- Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil, Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil (berat jenis yang besar) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil
- Koefisien prestasi harus tinggi, dari segi karakteristik termodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi
- Konduktivitas termal yang tinggi, konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor
- Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas, dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang
- Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik
- Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi
- Refrigeran tidak boleh beracun
- Tekanan penguapan harus cukup tinggi
Karakteristik Khusus Pendingin Refrigerant
-
- Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak
- Sebaiknya refrigeran menguap pada tekanan sedikit lebih tinggi dari pada tekanan atmosfir. Dengan demikian dapat mencegah terjadinya kebocoran udara luar masuk sistem refrigeran karena kemungkinan adanya vakum pada seksi masuk kompresor (pada tekanan rendah).
- Titik didih refrigeran merupakan salah satu faktor yang sangat penting:
Refrigeran yang memiliki titik didih rendah biasanya kita memakai untuk keperluan operasi pendinginan temperatur rendah (refrigerasi). Refrigeran yang memiliki titik didih tinggi biasa menggunakan untuk keperluan pendinginan temperatur tinggi (pendinginan udara). Titik didih refrigeran merupakan indikator yang menyatakan apakah refrigeran dapat menguap pada temperatur rendah yang diinginkan, tetapi pada tekanan yang tidak terlalu rendah. Dari segi termodinamika R12, R22, R500, R502, ammonia kita dapat memakai untuk daerah suhu yang luas, dari keperluan pendinginan udara sampai ke refrigerasi.
Informasi detail seputar Sistem Air Conditioner (AC) , silahkan hubungi Kami Service AC Solo Dlidir :
Admin CC Mas Teguh 0821 3369 2587
Layanan 24 Jam Sistem Air Conditioner (AC) Solo Raya
LInk Kami Lainnya :
Kurang lengkap rasanya suasana kesejukan tanpa adanya lantai marmer murah yang terpasang di dalam rumah anda. Kami siap membantu anda untuk jasa kolam renang gratis desain yang nyaman dan private.
Terima Kasih
One thought on “KOMPONEN PENDINGIN AC Refrigerant”